Aku terbangun dengan sisa hasrat yang masih membelenggu jiwa. Senyum dan kecupannya seakan masih membekas tanpa terhapus oleh apapun… siapapun. Tatapan matanya yang dalam membuatku berlama-lama dalam ketidaksadaran. Apakah aku telah bangun atau berada di dunia lain, mengawang bagai surga yang abadi dan mendekam dalam peristiwa eksotis romantis.
Seandainya aku boleh berlama-lama bersamanya, tak melakukan hal lain. Seandainya waktu melambat, aku tak mau beringsut sedikitpun dari sisinya. Dirinya pun selalu ingin menghabiskan waktu bersamaku. Aku begitu dipujanya, dia begitu memesona. Aku tak mampu melepaskan pelukan hangatnya hingga pagi menjelang.
Dia seperti segelas kopi yang harum, membuatku ingin selalu mereguk dan menghirup aromanya dalam-dalam. Aku hanya akan diam akan setiap keindahan yang ku rasa bersamanya. Rasa cinta ini akan menjelaga dalam dada. Rintik hujan selalu ku nantikan.