Hei, suamiku, ternyata aku sudah ketergantungan padamu. Kamu mirip narkoba yang bisa membuatku ‘sakau’. Tanpamu, aku linglung. Seharusnya tanpa-Nya, aku akan linglung. Entahlah, bagaimana dirimu membuatku jadi seperti ini. Mungkin karena Tuhan yang mengatur hatiku dan hatimu untuk saling ketergantungan.
Malam ini, seperti biasa, saat kamu tak di sisiku, pasti aku akan sulit memejamkan mata. Putrimu juga merasakan hal yang sama. Belaianmu membuat kami berdua merasa aman. Kasih sayangmu terasa hingga ke aliran darah. Kami berdua akan sulit tidur tanpamu. Bahkan hanya semalam saja.
Canda dan kehangatanmu tak kan terganti dengan apapun. Kamu adalah Ayah yang paling hebat yang pernah aku tahu.
Semoga dirimu tetap menjadi hal yang kami berdua puja dan sayangi. Tanpamu aku rapuh, tanpamu hatiku tak akan luluh. Segenap cinta dan doa untukmu selalu, suamiku… I’ll miss you tonight.
[3 Ramadan 1434 H, 19.20 WIB]
Ini cerita nyata atau flash fiction ya?hihi baru berkunjung kemari.
Orang bandung juga ya? Salam kenal teteh 😀
Nyata dong, kan curhatan hehe Muhun, urang Bdg. Makasih udah mampir, salam kenal juga. 🙂
duuuuuhhhhh
kenapa honey? hehe:)