Selama ini aku lebih suka pemandangan pagi. Entah mengapa. Mungkin karena kegiatan seorang ibu harus dimulai dengan sebuah semangat di pagi hari walau rasa malas kerap menggangguku atau memang jiwa optimis lebih mendominasi hingga langit pagi lebih bermakna bagiku.
Beberapa kali aku memotret momen senja yang pernah kulihat di ujung mata, dan aku perhatikan gradasi warna langit yang ada di sana sangat beragam. Senja berganti esok, lalu bertemu senja berikutnya, dia memiliki warna-warni tersendiri. Bahkan tadi sore, 15 Mei 2013, menuju pukul 15:30, pelangi hadir di langit senja. Lengkungnya begitu memesona dengan cahaya matahari yang diwarnai hujan rintik. Sungguh pemandangan indah yang diciptakan Sang Maha Kuasa.
Warna senja tak selalu jingga dan merah seperti api menyala. Dia terkadang membuat semburat biru dan kuning, atau bahkan kuning saja. Begitu pun suasana hatiku saat senja. Di hari lalu mungkin aku merasakan sembilu hingga menjadi ungu, namun di hari ini tiba-tiba melagu.
Mungkin kehadiran pelangi itu membuatku melagu. Melagukan makna hidup yang selalu berwarna-warni dengan semburat perasaan-perasaan yang hadir silih berganti.
Wahai senja dan hujan gerimis, semoga kita selalu bertemu setelah pagi menyapaku.
Mom, miss you… ð¥